#ResensiDesember2020

Missing Time 1-2
Judul asli : Nusumareta Hokago
Oleh : Yoko Matsumoto dan Jiro Akagawa
Alih bahasa : Baruni
Penerbit : @elexmedia
ISBN :
(1) 9795373870
(2) 9795373897
Peresensi : @literavy

Kisah bermula dari Ayumi yang pindah sekolah Tezuka setelah menyaksikan salah satu temannya terjun dari atap di sekolah yang lama. Suasana sekolah baru cukup menyenangkan, teman baru pun ramah-ramah. Di hari kedua Ayumi ikut keluar kelas karena malah menulis surat ketika pelajaran fisikayang diajar oleh Pak Marcus berlangsung, selain Ayumi ada juga Hani, Mimi dan Tiara. Mereka merencanakan membalas dendam pada Pak Marcus dengan menemukan video yang berisi rekaman penyanyi favoritnya dlama pelajaran fisika di kaset rekaman ruang audio visual. Mereka pun berencana pergi ke ruang audio visual usai sekolah. Sayangnya Ayumi giliran piket, jadi dia tidak ikut serta ke ruangan tersebut.

Hari ketiga, ada berita duka Tiara meninggal ditabrak pulang sekolah. Bahkan Ayumi dan Yuni mendengar bahwa Tiara dibunuh dengan sengaja oleh si penabrak. Belum usai kepedihan melanda, Mimi ditemukan tewas di aula tempat dia berlatih piano. Ayumi semakin curiga dia takut Hani dalam bahaya. Karenanya ketika Hani menelponnya dia dan Edwin seorang murid SMA pindahan yang juga curiga akan peristiwa ini gegas menuju rumah Hani dan mendapati Hani telah tergantung di kamarnya.

Ada apa sebenarnya? Kenapa semua kejadian buruk tiba sejak Ayumi hadir? Apa pula maksud tulisan Hani bahwa kematian Tiara dan Mimi berkaitan dengan yang mereka lihat di ruang audio visual? Apakah Hani tahu siapa pembunuh mereka?

Judul Missing Time diambil karena ketika Ayumi menyelidiki hal ini malam-malam di sekolah, dia tiba-tiba diserang lalu terbangun di kamarnya sendiri. Dia seolah kehilangan waktu dan tidak tahu apakah yang dialaminya nyata atau mimpi. Walaupun dia tetap membicarakan hal ini dengan Edwin.

Akankah misteri terungkap? Apakah Ayumi akan menjadi target selanjutnya?

Saya membaca komik ini pertama kali kelas 3 SD tahun 1998 dan baru membaca lanjutannya di tahun 2014 🤣🤣🤣. Bayangkan penasarannya saya menunggu bertahun-tahun. Tapi sangat worth it untuk dibaca.

Oh ya, menurut saya nama-nama di buku ini sudah disesuaikan dengan nama Indonesia kecuali Ayumi. Lihat saja sama lain yang muncul, Hani, Mimi, Tiara, Edwin, Yuni, Dirja, Dicky, Linus, Deni, nggak ada Jepangnya sama sekali kan?

Seperti lazimnya komik pada zamannya biasanya sampulnya yang satu hitam putih dan jacketnya berwarna, tapi komik 1, jacketnya sudah entah kemana hehe

0 Shares
Tweet
Share
Pin
Share