Judul : Ketika Deritaku Jadi Deritamu
Penulis : Fitrah Ilhami
Penerbit : self publishing
Cetakan pertama, Juli 2017
Jumlah halaman : 182
Peresensi : Desti Ummu Hamzah
Banyak pesan pesan yang istriku lontarkan ketika aku akan berangkat ke acara Asma Nadia Writer in Residence,Workshop kepenulisan, diantaranya :
1. Jangan tinggalkan ibadah
2. Jangan lupa makan. Cari makan yang murah dan hemat.
3. Jangan suka ngupil saat workshop. Ga janji ya, soalnya kadang jariku masuk sendiri.
4. Jangan tidur saat workshop. Yang ini ga janji juga, karena penyakitku sering kambuh di ruangan ber AC, molor.
5. Jangan sekali sekali mengaku sebagai bujang di depan peserta perempuan ya! Jangan pernah!
kayanya itu pesan utama dari semua pesan deh..
Itulah salah satu isi dari cerita yang berjudul Writer in Residence. Buku Ketika Deritaku Jadi Deritamu, terdiri dari kumpulan cerita pendek yang menceritakan kehidupan sang penulis sendiri. Polanya sama dengan buku yang saya resensi sebelumnya. Bukunya terdiri dari beberapa cerita pendek. Tetapi buku ini bisa dibilang buku versi humornya. Karena memang sengaja dikemas dalam bentuk cerita lucu.
Fitrah Ilhami ini menurut saya mempunyai gaya kepenulisan yang terpola. Meskipun isi dari setiap bukunya sama, menceritakan kehidupan penulis, tapi pengemasannya berbeda. Sejauh dari buku buku beliau yang saya baca.
Untuk buku ini, karena saya merasa bosan membacanya di tengah2 karena ada beberapa cerita yang humornya terkesan dipaksakan dan diulang ulang. Tapi cerita di awal lumayan menarik, dan di akhir cerita pun ceritanya lumayan menarik. Hanya tengah2 yang agak membosankan.
#ResensiOktober2020
Komentar