Judul : Jangan Kalah Sama Monyet
Penulis : Dr. adian Husaini
Penerbit : Pro U Media
Tahun : 2020
Tebal : 514 halaman
Peresensi : Trisnawati
📚
“Aku datang menemui umat Islam. Tidak dengan senjata, tetapi dengan kata-kata. Tidak dengan kekuatan, tetapi dengan logika. Tidak dalam benci, tapi dalam cinta.”(Hendry Martyn)
Perang salib telah gagal, karena itu untuk menaklukkan dunia Islam perlu resep lain. Gunakan kata, logika dan kasih, bukan kekuatan senajta atau kekerasan. Hal senada dikatakan misionaris lain, Raymond Lull, “sata melihat banyak kesatria pergi ke Tanah Suci dan berfikir bahwa mereka dapat menguasainya dengan kekuatan senjata, tetapi pada akhirnya semua hancur sebelum mereka mencapai apa yang mereka pikir bisa di peroleh.
Lull mengeluarkan resep, Islam tidak dapat ditaklukan dengan darah dan air mata, tetapi dengan cinta kasih dan doa.
Ungkapan Lull dan Martyn itu ditulis oleh Samuel Marinus Zwemmer, Misionaris Kristen terkenak di Timur Tengah, dalam bukunya yang berjudul Islam A Challenge to Faith (1907). Buku yang berisi resep untuk menaklukkan dunia Islam itu disebut kesempatan di dunia para pengikut Muhammad dari sudut pandang misi Kristen.
Iblis tidak mengunakan kata-kata kasar, apalagi menakut-nakuti. Terbukti Iblis berhasil mengoda Adam dan Hawa dengan kata-kata indah dan ungkapan yang menawan.
Tidakkan kita menyadari bahwa saat ini umat Islam berjuang menghadapi berbagai penyesatan melalui kata-kata, informasi pada berbagai bidang termasuk pendidikan.
Jika kita bertanya kepada para pelajar, sebutkan contoh satu negara maju? Adakah yang bakal menyebut negara terbaik dan maju adalah negara madinah di masa Nabi Muhammad Saw? Atau justru mereka menyebut Jepang sebagai jawabannya? Ya generasi kita sudah dijejali informasi bahwa negara maju adalah negara yang infrastrukturnya baik, pendapatan perkapita tinggi, jumlah pengangguran sedikit serta ukuran materi lainnya. Tidak ada kriteris iman, takwa dan akhlak mulia yang menjadi penentu kemajuan suatu bangsa. Padahal Allah sudah menegaskan dalam Al-Quran bahwa jika penduduk satu negeri
beriman dan bertakwa, pasti Dia akan mencurahkan berkah dari langit dan bumi (Qs. Al-A’raf: 96)
Buku ini menyungkap berbagai penyesatan bahkan kebohongan yang dikemas dengan bahasa yang indah namun tak dapat dijelaskan secara logika. Namun kebanyakan kaum muslim mengambilnya tanpa dilakukan tabayyun terlebih dahulu. Inilah yang sebut dengan era kebohongan (post-truth). Di mana-mana informasi kacau. Berita tak diklarifikasi kebenarannya. Berita diterima sesuau selera.
#resensioktober2020
Komentar