#ResensiOktober2020
.
.
Judul Buku : Berdoalah untuk urusan apa pun
Penulis : Mohammad Fauzil Adhim
Penerbit : Pro-U Media
Tahun Terbit : 2017
Jumlah Hal : 236 hal
Peresensi: Nidia Ummu Ghazi
.
Adalah Uwais Al-Qarni, seorang yang asing di antara penduduk bumi, namun terkenal di kalangan penduduk langit. Bahkan Rasulullah berpesan pada para sahabat untuk minta didoakan olehnya.
Ada pula Bal’am bin Baurah yang awalnya memiliki kedudukan di hadapan Allah karena kesolihannya. Setiap doa yang diucapkannya senantiasa makbul. Hingga Allah datangkan baginya ujian dunia, dan ia menjadi condong kepadanya. Mati dalam kekufuran bersebab menggadaikan doa demi dunia.
Lantas, bagaimana dan untuk tujuan apa selama ini kita berdoa?
Buku ini membawa pesan yang syahdu soal bagaimana doa seorang muslim seharusnya. Bukan semata sebagai senjata dalam meminta dunia, tapi meluruskan terlebih dahulu niat doa untuk kebaikan akhirat. Sehingga doa menjadi ibadah. Yang terkabul atau tidaknya bukan lagi menjadi urusan kita.
Karena itu, Islam tak mengajarkan untuk memvisualkan atau merinci-rincikan doa, sebagai trik agar kiranya Allah mempercepat terkabulnya pinta, sebagaimana yang selama ini kita kenal dalam teori law of attraction.
“Ya Allah, berikanlah hamba mobil bermerk Fortuner, dengan warna metalik, ya Allah. Kabulkanlah ya Allah.”
Teori yang justru menjauhkan kita dari santunnya akhlak sebagai peminta. Yakni sikap tadharru’, -atau merendahkan diri- , hati yang khusyu’, disertai perasaan harap dan cemas akan tidak terkabulnya doa.
Buku ini memberikan banyak contoh doa yang diajarkan Rasulullah dan para nabi sebelumnya. Sehingga kiranya kita bisa mengambil pelajaran, bagaimana adab dalam berdoa kepada Allah seharusnya.
Dengan bahasa yang sangat menyentuh, khas ustad Fauzil Adhim, buku ini membawa kita kepada pemahaman betapa doa semestinya dilakukan dengan adab dan penuh kesungguhan. Gaya tutur penulis yang selalu mengena ke hati membuat saya semakin meyakini bahwa, segala yang disampaikan dari hati, akan sampai pula ke hati. Seperti buku ini, dan karya beliau lain yang selalu sukses menorehkan pesan membekas di hati pembacanya.
Komentar