#resensiOktober2020
Judul : Bidadari untuk Dewa
Tahun Terbit : Cetakan keempat 2020
Penulis : Asma Nadia
Penerbit : KMO Publishing
ISBN : 9786025044106
Halaman : 500
Peresensi : Hamsiah
Bagaimana jika hidup adalah pilihan, mau milih untuk bangkit atau terpuruk?
Diangkat dari kisah nyata, dikemas menjadi novel. Membaca tulisan ini berasa sedang berada dan berhadapan langsung dengan narasumber.
Dimulai dari kisah seorang Dewa yang hidup dan dibesarkan oleh orang tua tunggal, tanpa sosok dan figur seorang ayah. Dewa tidak pernah tahu bagaimana bentuk dan rupa sang ayah. Karena, ibu tidak pernah ingin dan tidak akan mengenalkan Dewa kepada sosok lelaki yang telah meninggalkan mereka.
Dari kecil dewa adalah sosok pendiam, hingga suatu masa, kesulitan ekonomi menghimpit, mengharuskan Dewa untuk keluar dan bekerja lebih keras membantu Ibu.
Pernah mencoba hingga lima belas bidang usaha, namun kebanyakan usaha yang digeluti akhirnya belum berhasil, hingga suatu ketika Dewa dipertemukan dengan salah bisnis investasi. Dewa dengan kemampuannya memperngaruhi orang, mampu mengumpulkan investor hingga 8 Milyar.
Kehidupan Dewa berada di atas angin, dia anak muda yang sukses dengan berlimpah harta, bisa membeli apa yang diinginkan. Semua orang mengelukan sosok Dewa.
Pernikahan impian yang ia rencanakan, menikahi gadis pilihannya bernama Haura mengalami pertentangan oleh sang Ibu. Ibu beranggapan bahwa pernikahan Dewa dengan Haura adalah pembawa sial.
Tujuh belas hari pernikahan, Dewa diuji. Bisnis yang dia lakukan ternyata bisnis Bodong. Sahabat kecil yang berkedok ustadz kabur membawa uang investor. Dewa, harus berurusan hampir dua ratus orang. Semuanya menuntut Dewa mengganti rugi.
Membayangkan keadaan Dewa terlilit hutang 8 Milyar, sudah pasti stresnya bukan main. Bagaimana bisa melunasi hutang 8 Milyar, semua sudah digadaikan. Namun, saat itulah Dewa menemukan kuasanya Allah.
Dalam kisah ini juga tentang perjuangan Haura yang dengan setia mendampingi Dewa baik dalam susah maupun dalam keadaan senang, bertahan dengan banyaknya kebencian dan makian yang di dapat dari ibu mertua.
Membaca buku ini, seperti diajak bercerita oleh Asma Nadia, memahami berbagai makna dibalik setiap apapun yang allah hadirkan.
Diangkat dari kisah nyata, bahwa keajaiban dan pertolongan Allah pasti nyata.
Ujian adalah caranya allah mendewasakan dan menyiapkan setiap hambanya untuk sesuatu yang lebih besar, lebih dewasa.
Alur yang diciptakan santai, klimaks cerita sangat rinci. Masih ada beberapa typo yang saja jumpai selama membawa kata demi kata. Namun, secara keseluruhan, buku ini sangat rekomended untuk bacaan, banyak hikmah yang bisa diambil dari tulisan Asma Nadia ini.
Komentar